Bisnis
pinjaman dana cepat

Pinjaman Dana Cepat Sebaiknya Pilih Bank Atau Fintech? Simak Dulu Ulasan Berikut!

Marak sekali tawaran pinjaman dana cepat sekarang ini. Setelah merebaknya pandemi virus Corona beberapa waktu belakangan. Ada banyak sektor ekonomi yang ikut terdampak. Sehingga membuat kondisi ekonomi di Indonesia sampai mengalami resesi. Kondisi semacam ini nyatanya juga ikut berdampak pada ekonomi masyarakat di Indonesia, apalagi kelas menengah ke bawah yang sangat merasakan dampaknya. Dimana mereka mengalami kesulitan ekonomi. Sehingga memaksa untuk berhutang atau mengajukan pinjaman.

Dengan adanya produk pinjaman ini paling tidak memang berkontribusi terhadap kondisi keuangan masyarakat, mereka masih tetap bisa melanjutkan hidup. Ataupun bagi orang-orang yang tengah membutuhkan dana modal usaha juga tetap terpenuhi. Karena sulitnya mendapatkan pekerjaan di saat seperti ini membuat masyarakat memutuskan untuk menjalankan bisnis, guna menyambung hidup mereka tentunya. Produk pinjaman tersebut juga bisa Anda dapatkan dari berbagai lembaga keuangan, mulai diantaranya adalah bank sampai dengan non bank.

Pilih Bank Atau Fintech?

Sebut saja yang begitu marak keberadaannya beberapa waktu belakangan ini adalah fintech atau yang lebih dikenal sebagai pinjol. Diantara keduanya yaitu bank dan pinjol sudah pasti juga terdapat perbedaan. Agar tidak sampai salah menjatuhkan pilihan. Maka penting sekali bagi Anda untuk mengetahui perbedaan antara keduanya berikut ini, yaitu:

  1. Syarat, dari segi syarat dan juga ketentuan diantara kedua lembaga tersebut sudah pasti berbeda. Faktanya bank sendiri memang memberikan syarat untuk pengajuan yang terbilang cukup banyak dan juga ribet, dibandingkan dengan fintech yang mempermudah calon debiturnya. Inilah yang membuat fintech beberapa waktu belakangan dari primadona untuk pinjaman masyarakat.
  2. Proses pengajuan, selain dari segi syarat maka proses pengajuan keduanya juga berbeda-beda, bagi Anda yang tengah membutuhkan uang pinjaman secara cepat, untuk kebutuhan yang sifatnya darurat seperti diantaranya adalah guna biaya pengobatan. Maka fintech ini bisa dilakukan sebagai pilihan, karena selain kemudahan, maka prosesnya cepat, hari itu juga ketika apply Anda diterima. Maka nantinya uang pinjaman juga akan dicairkan.
  3. Plafon pinjaman, perbedaan yang selanjutnya adalah dari segi plafon pinjaman atau besarnya uang pinjaman yang bisa Anda dapatkan. Bukan sebuah rahasia lagi jika bank berani memberikan pinjaman uang hingga milyaran rupiah, pada produk KTA sendiri plafonnya mencapai 200 juta rupiah, tidak seperti fintech yang jumlahnya hanya sampai puluhan juta rupiah saja.
  4. Bunga dan biaya tambahan lain yang dikenakan, jika Anda menginginkan pinjaman uang dengan bunga yang ringan, maka bank adalah pilihan terbaik bagi Anda. Karena baik itu bunga ataupun biaya tambahan lainnya memiliki nilai yang tergolong ringan. Tidak seperti fintech yang bunganya begitu besar. Apalagi jika Anda sampai salah memilih fintech ilegal.
  5. Tenor, bank menawarkan tenor pinjaman yang cukup panjang, bisa sampai 5 tahun, sejalan dengan plafon pinjaman yang besar pula. Namun tidak dengan fintech yang tenornya relatif pendek. Bahkan tak jarang yang menerapkan sistem pembelian bukan dalam bentuk cicilan, melainkan langsung dibayar secara lunas antara uang pinjaman disertai dengan biaya tambahan yang lainnya.

Selektif dalam memilih sehingga nantinya Anda tidak akan menyesal. Entah itu ambil pinjaman dana cepat ke bank atau fintech, Anda sudah harus tahu konsekuensinya masing-masing. Gunakan sesuai tujuan awal dan pastikan untuk membayar cicilan tersebut tepat waktu, sehingga nantinya hutang menjadi cepat lunas dan Anda tidak terkena denda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *